Potensi penyebaran pesawat tempur siluman generasi kelima Lockheed Martin F-35C ke kawasan Asia-Pasifik telah menarik perhatian Beijing. Demikian dilaporkan tabloid nasionalis China Global Times.
Rencana Navigasi Angkatan Laut AS yang diumumkan pada 20 Juli, kepala operasi angkatan laut AS Laksamana Jonathan W. Greenert menyarankan Angkatan Laut AS untuk fokus pada pengembangan kapal induk Gerald R Ford, kapal tempur pesisir, kapal perusak kelas Arleigh-Burke III, dan kapal selam serangan kelas Virginia. Pada tahun 2020, Angkatan Laut AS harus meningkatkan jumlah kapal perang itu di Asia-Pasifik 95-115, menurut Greenert.
Greenert juga menyarankan bahwa Angkatan Laut AS mengerahkan semua
pesawat militer canggih, termasuk F-35, F / A-18E / F Super Hornet,
pesawat peperangan elektronik EA-18G Growler, P-8A Poseiden pesawat
patroli, pesawat tak berawak udara MQ -4C Triton, pesawat peringatan
dini E-2D Advance Hawkeye dan helikopter tak berawak otonom MQ-8, ke
Guam dan Jepang. Penyebaran kapal perang ini dan aicraft akan ditujukan
pada kegiatan militer tumbuh China di wilayah tersebut.
Dan
menurut Global Times sebagaimana dikutip Want China Times Jumat 24 Juli
2015 yang paling dikhawatirkan China adalah F-35C, yang dapat
dioperasikan dari kapal induk. Pesawat ini telah menyelesaikan uji
take-off dan landing di kapal USS Nimitz kapal induk bertenaga nuklir.
Pesawat ini dirancang dengan tangki bahan bakar internal yang jauh lebih
besar daripada F-18E / F untuk melakukan serangan jarak jauh. Jika
digunakan di Laut China Selatan, bisa mencapai target di China dari
sebuah kapal induk yang terletak di Filipina, kata Global Times.
0 Response to "China Khawatir Dengan F-35C AS"
Post a Comment