TNI Angkatan Laut mengerahkan 7 kapal KRI untuk memberi
deterrence effect kepada sejumlah negara yang bersengketa di wilayah
perairan Laut Cina Selatan. Ketujuh kapal KRI tersebut sudah berada di
Lanal Ranai, Natuna.
"Itu kan operasi rutin, kita kan dalam 365
hari kegiatan patroli itu kegiatan patroli pengamanan perbatasan, ZTE.
Dan juga kegiatan patroli yang berkenaan dengan keadilan di laut, baik
di Laut Natuna, Sulawesi, maupun Samudera Hindia. Termasuk yang sudah
tergelar berkaitan dengan kerjasama bersama tetangga, patroli
koordinasi," kata Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Ade
Supandi di Mabes Angkatan Laut, Cilangkap
Namun
Laksamana Ade Supandi, tak menyebutkan tujuh KRI tersebut. Akan tetapi,
dia mengatakan pihaknya melakukan pengawasan dan mengamankan jalur
laut.
"Mengamankan jalur-jalur pendekat ke kita, jadi tidak bisa
sembarangan. Terus ada kegiatan inventionaly belakangan ini dan baru
menggerakkan unsur, sebenarnya kan nggak. Kalau di lihat dari
laporan-laporan AL ke Mabes TNI itu adalah bagian dari komitmen dari
Mabes TNI untuk menjaga kedaulatan NKRI, termasuk di Laut Sulawesi,"
kata mantan Pangarmatim ini.
Sebelumnya, situasi di Laut China
Selatan makin panas. Ketegangan di Laut China Selatan belakangan memanas
seiring kapal perang Amerika Serikat yang melakukan patroli di Laut
Cina Selatan.
Sementara Indonesia masuk dalam pusaran konflik
Laut China Selatan setelah pemerintah Tiongkok memasukkan sebagian
wilayah Natuna ke peta wilayahnya. Meski belum berpengaruh terhadap
hubungan Jakarta-Beijing, sikap keras diperlihatkan Panglima TNI
Jenderal Gatot Nurmantyo yang menolak ajakan Menteri Pertahanan Tiongkok
Chang Wanquan untuk menggelar latihan bersama di Laut China Selatan.
Jenderal Gatot beralasan, semua negara harus menahan diri untuk tidak melakukan aktivitas militer di kawasan tersebut.
0 Response to "Situasi LCS Memanas TNI AL Kerahkan 7 KRI "
Post a Comment