Dalam kerjasama ini, menurutnya, mahasiswa Unhan bisa belajar di
perusahaan Saad di Swedia atau perusahaan Saad di negara-negara lain,
seperti Australia. Profesor yang ahli dalam bidang alutsista atau pakar
militer dari universitas ternama di Swedia yang dipilih Saad juga bisa
memberikan pelajaran di Unhan.
“Kerjasama ini akan berjalan
selama dua tahun. Jika ada perkembangan dari hasil kerjasama, tentu saja
akan terus di perpanjang,” tandasnya.Mamahit mengatakan, kerjasama ini juga bertujuan meningkatkan kualitas didik Unhan dalam rangka mencapai visi misi sebagaimana universitas berstandar international. Adapun ruang lingkup dari kerjasama ini adalah mencakup beberapa bidang di Fakultas Studi Unhan yaitu bidang strategi pertahanan, manajemen pertahanan, teknologi pertahanan dan ekonomi pertahanan.
“Kita bertekad menjadikan Unhan sebagai world class univesity dan Unhan tidak hanya bekerjasama dengan Saad, kita juga menjalin kerjasama dengan berbagai universitas yang besar. Agar kedepan jangan sampai banyak lulusan Unhan tidak dapat pekerjaan, dan mereka diharapkan bisa diterima di BUMN atau di perusahaan asing,” kata Mamahit yang juga Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Head of Saad Indonesia, Peter Carlqvist mengatakan, tujuan dari LOI antara Unhan dan Saab adalah untuk berkolaborasi dan membangun hubungan antar negara Indonesia dan Swedia di dalam konteks triple helix yakni institusi, pendidikan, industri dan pemerintah. Dalam hal ini tentunya, akan dilakukan pertukaran pengetahuan tentang teknologi tinggi milik Saab dengan para dosen dan mahasiswa Unhan.
“Di Swedia ada sebuah aliansi yang kuat antara instituti pendidikan, industri, dan pihak pemerintah yang dinamakan trile helix, tentu kami ingin menjalin hal yang sama dengan Unhan. Harapan kami tentu saja dengan kerjasama ini akan membangun sebuah hasil riset untuk memproduksi persenjataan, pesawat terbang dan kapal laut kelas dunia,” ujar Peter.
0 Response to "Kerjasama SAAB dan Universitas Pertahanan"
Post a Comment