China Diprediksi Akan Punya 42.000 Drone

Amerika Serikat menyebut ada perkembangan pesat dalam hal pesawat tanpa awak di China. AS memprediksi pada 2023 Beijing akan memiliki hingga 42.000 drone.

Menurut laporan Departemen Pertahanan Amerika Serikat tentang militer China terbaru. China akan menghabiskan lebih dari US$ 10 miliar untuk membangun pesawat tak berawak berbasis laut dan darat. Drone ini akan mencakup sayap tetap dan pesawat rotary untuk melakukan pengawasan, serangan dan bahkan misi pertempuran udara.

“Akuisisi dan pengembangan lagi UAV akan meningkatkan kemampuan China untuk melakukan misi pengintaian dan serangan jarak jauh,” kata laporan Pentagon.
Tiga dari sistem drone yang dikembangkan oleh Cina – Yilong, Sky Saber dan Lijian – mampu meluncurkan rudal pemogokan presisi.
Menurut laporan US Naval Intelligence, Angkatan Laut China kemungkinan besar akan muncul sebagai pengguna paling produktif Unmanned Aerial Vehicles (UAV).”Selain itu Angkatan Laut China juga mengejar UAV berbasis kapal sebagai pengganti helikopter berawak,” kata laporan itu.
Pada 2013 China mengungkapkan bahwa mereka mengembangkan empat UAV jenis baru termasuk Yilong dan Lijian yang terlihat sangat mirip dengan General Atomics Reaper dan Northrop Grumman X-47B Amerika.
Lijian, juga dikenal sebagai “pedang yang tajam”, adalah drone siluman yang pertama kali terbang pada bulan November tahun 2013 dan sangat mirip dengan X-47B yang telah dioperasikan dari kapal induk AS.
Ahli UAV di RMIT University di Melbourne David Schaefer, yang menerbitkan laporan tentang pembangunan drone China awal tahun ini, mengatakan penilaian AS mungkin berlebihan. Dia meragukan bahwa China akan memiliki 42.000 UAV.
“Angka 42.000 ini mungkin tidak realistis terutama karena keterbatasan teknologi pesawat tanpa awak China,” kata Schaefer sebagaimana dikutip news.com.au Kamis 9 Juli 2015.
Dia mengatakan hambatan utama untuk pengembangan pesawat tanpa awak adalah melindungi diri dari perang cyber. Aspek penting lainnya, kata dia, untuk mengintimidasi negara-negara lain China kerap menampilkan teknologi militer yang tidak benar-benar bekerja dengan baik.

Tweet